Skip to main content

CERIWIS – Menjelajah Negara Turki #Part2

08---Tours---Golden-Civilization---CERIWIS---Menjelajah-Negara-Turki-#Part2

Meaningful Journey – Setelah mengunjungi Blue Mosque, sekarang kita beralih ke sebuah tempat yang juga memiliki sejarah Islam yang menarik, yakni Hagia Sophia. Bangunan tua ini adalah saksi bisu bagi peradaban bangsa Turki kala itu.

Terletak di tengah Kota Konstantinopel, Hagia Sophia berdiri kokoh. Di dalam sana terdapat kaligrafi dengan lafaz Allah SWT, serta ukiran-ukiran bergaya klasik khas Gereja Eropa.

“Lho, kok bisa?”

Pertanyaan yang diatas ini sering diungkapkan oleh banyak orang, sebagian dari mereka penasaran pada hal tersebut. Oleh karena itu, pada sesi CERIWIS kali ini akan membahas kisah menarik Hagia Sophia.

Pada masa silam sebelum Kejayaan Islam, Hagia Sophia merupakan Gereja Ortodoks, kemudian diubah menjadi Katedral Katolik Roma oleh Pasukan Salib Keempat di bawah kekuasaan Kekaisaran Latin.

Hagia Sophia sendiri mempunyai arti nama yang cukup indah, yakni Kebijaksanaan Suci. Tempat ini dibangun atas dasar persembahan kepada Kebijaksanaan Tuhan, yang di mana akan ada hari peringatan pada tanggal 25 Desember.

Namun, saat khalifah Islam mampu meruntuhkan Konstantinopel, Hagia Sophia diubah fungsi menjadi Masjid. Dengan luas bangunan yang besar tersebut, dapat menampung orang banyak untuk sholat berjamaah. Karena kala itu tidak banyak tempat ibadah Muslim.

Untuk itu, Blue Mosque dibangun untuk tempat ibadah Umat Islam dengan luas yang tidak kalah dengan Hagia Sophia. Seperti yang dibahas pada artikel sebelumnya, Masjid ini memiliki nilai arsitektur yang indah.

Berubahnya fungsi bangunan Hagia Sophia, terlihat dari ornamen-ornamen yang memenuhi aula Hagia Sophia, yakni ukiran dengan lafaz Allah SWT, Muhammad SAW, serta ayat-ayat Al-Qur’an. Walaupun begitu, ukiran-ukiran khas Gereja tidak dihilangkan. Inilah yang menjadi daya tarik pada Hagia Sophia.

Ketika kemenangan Islam berhasil dicapai, Para Sultan tidak semata-mata merusak tempat ibadah. Mereka memberikan penghormatan atas orang-orang terdahulu yang mendirikan Hagia Sophia dengan makna keagamaan yang baik.

Melihat kisah tersebut mengingatkan saya akan sebuah cerita Umar bin Abdul Aziz yang menuliskan sebuah surat pada pasukannya, yakni janganlah kalian menghancurkan gereja, baira yahudi, dan rumah ibadah Majusi. Hal ini menjelaskan bagaimana Islam mengajarkan untuk saling bertoleransi dan berbuat baik antar sesama manusia.

Dalam surat Al-Muhamtahanah pada ayat ke-8, Allah SWT berfirman :

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku Adil.”

Di sinilah, kita dapat melihat betapa Islam adalah agama yang indah dan adil, tidak hanya pada umat Islam namun kepada non-muslim. Karena alasan itulah, mengapa banyak orang yang tertarik dan penasaran akan ajaran Islam.

Kembali dengan kisah Hagia Sophia, pada tahun 1953 banguan tua ini berganti fungi menjadi Museum. Di mana, tempat ini menampakan symbol Islam dan Kristen yang menjadi daya tarik wisata.