Dalam ibadah Haji ataupun Umroh, kita mengenai istilah Sa’i. Yaitu, berjalan atau berlari sebanyak 7 kali antara Bukit Shafa dan Marwa. Bukit Shafa Marwa yang terbentang sepanjang 450 meter memilki kisah yang sangat mengharukan.
Kisah seorang perempuan tangguh yang harus bertahan hidup dengan Anaknya di tengah padang pasir. Wanita itu bernama Siti Hajar, Istri dari Nabi Ibrahim As. Pada waktu itu, Ibrahim As harus meninggalkan Siti Hajar atas perintah Allah. Siti Hajar menerima dengan ikhlas karena kepergian Nabi Ibrahim atas perintah Allah SWT.
Tak lama setelah Nabi Ibrahim As pergi, Ismal, putra Nabi Ibrahim dan Siti Hajar menangis karena haus. Siti Hajar harus mencari air agar Ismail tidak tak kehausan. Usaha sudah dilakukan Siti Hajar. Ia berlari-lari dari Shafa ke Marwa sebanyak 7 kali, namun air pun tak kunjung di dapatkan.
Pada akhirnya, ia hanya bisa berdoa dan berharap pada Allah Ta’ala. Siti Hajar yakin Allah tidak akan mengabaikan apa yang sudah ia upayakan. Namun, tiba-tiba di tengah penantiannya Siti Hajar terkejut karena mendengar sebuah suara. Tenyata, suara itu berasal dari air yang memancar dari dalam tanah di bawah telapak kaki Ismail. Air itu ternyata adalah air zam-zam.
Masya Allah. Kisah di balik Sa’I mengajarkan kita, sebagai Umat Islam agar kita tidak boleh berputus asa dalam situasi apapun. Kita harus tangguh dalam menghadapi gejolak kehidupan. Optimis menjadi salah satu kunci menjalani hidup.
Ini pula yang mengajarkan kita, bahwa peristiwa Shafa dan Marwa sebagai tanda bukti bahwa aka nada sebab dan akibat dari setiap apa yang kita lakukan.