Menunaikan Ibadah Haji merupakan perintah ALLAH Subhanahu wa ta’ala yang sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim AS. Beliau diperintahkan langsung oleh ALLAH Subhanahu wa ta’ala untuk menyerukan ibadah ini kepada semua umat.

Namun sayangnya, setelah Nabi Ibrahim alaihissalām wafat sebagian umat yang tak bertanggung jawab menyelewengkan praktik-praktik Ibadah Haji. Dan itulah yang menjadikan substansi Ibadah Haji semakin jauh dari ajaran Nabi Ibrahim alaihissalām.

Oleh karenanya, Allah Subhanahu wa ta’ala memerintahkan Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam untuk menyempurnakan Ibadah Haji agar kembali pada ajaran semula. Akan tetapi, mewujudkan hal tersebut tidaklah mudah.

Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam harus berjuang merebut Tanah Suci Makkah dari kaum musyrik. Barulah setelah itu, tepat tanggal 12 Ramadhan tahun ke-8 Hijriah Beliau berhasil menguasai Tanah Suci Makkah. Dan akhirnya, setelah menyelesaikan beberapa urusan Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wa sallam menunaikan Ibadah Haji pada tahun ke-10 Hijriah.

Lalu, bagaimanakah dengan sekarang? Apakah masih ada diantara Anda yang melanjutkan seruan untuk menunaikan Ibadah Haji?

WHAT IS HAJJ AMBASSADOR (HA)

Dalam rukun Islam, kewajiban menunaikan Ibadah Haji itu wajib jika mampu. Hal inilah yang terkadang membuat kita selaku umat muslim tidak mempersiapkan Ibadah Haji dengan baik.

Mungkin, kebanyakan dari kita memandang “mampu” berhaji hanya persoalan biaya. Padahal jika ditelaah lebih dalam, “mampu” dapat berarti ketika Allah Subhanahu wa ta’ala masih memberikan waktu untuk kita senantiasa menjalankan perintah Allah Subhanahu wa ta’ala.

Namun, lebih dari itu menunaikan Ibadah Haji memiliki makna penting dan mendalam yang sangat dibutuhkan umat manusia demi kehidupan dunia dan akhirat kelat. Khususnya bagi Anda yang mendambakan hidup sukses dan bahagia dunia-akhirat.

Mulai dari melakukan tawaf sebanyak tujuh kali, Wukuf di Padang Arafah, melakukan Sa’i hingga akhirnya memperoleh air zam-zam. Ketiga hal tersebut menggambarkan bagaimana proses kita bisa mendapatkan rejeki dan keberkahan Allah Subhanahu wa ta’ala.