Skip to main content

Pelajaran dari Bangladesh: Kuota Haji Tak Terpenuhi, Pemerintah Turunkan Biaya untuk 2026

By October 10, 2025ESQ Haji

Pemerintah Bangladesh mengumumkan penurunan biaya paket Haji 2026 sebesar USD 100 setelah tiga tahun berturut-turut gagal memenuhi kuota jemaah yang diberikan oleh Pemerintah Arab Saudi. Keputusan ini diambil untuk mendorong partisipasi masyarakat yang menurun akibat tingginya inflasi dan harga tiket pesawat, yang menjadi salah satu penyebab utama rendahnya jumlah pendaftar Haji di negara tersebut.

Dikutip dari Arab News (7/10/2025), Bangladesh mendapatkan kuota 127.198 jemaah pada 2025, namun hanya 87.000 orang yang akhirnya menunaikan ibadah Haji. Untuk 2026, pemerintah Bangladesh menargetkan pemenuhan kuota penuh dengan biaya minimum sekitar USD 3.890 atau setara Rp 63 juta, dengan akomodasi di kawasan Aziziyah, Makkah, beberapa kilometer dari Masjidil Haram.

“Kami berharap dengan penurunan biaya Haji tahun ini, lebih banyak jemaah yang mampu mendaftar dan menunaikan ibadah dengan layak,” ujar Abdul Awal Hawlader, Additional Secretary di Kementerian Urusan Agama Bangladesh, kepada Arab News.

Pendaftaran Haji 2026 di Bangladesh telah dibuka sejak akhir Juli dan akan ditutup pada 12 Oktober 2025, dengan lebih dari 50.000 pendaftar yang sudah tercatat hingga saat ini. Penerbangan pertama jamaah Bangladesh dijadwalkan dimulai pada pertengahan April 2026.

Relevansi bagi Indonesia


Fenomena Bangladesh ini menjadi bahan refleksi penting bagi Indonesia, yang justru menghadapi kondisi sebaliknya. Jika Bangladesh berjuang memenuhi kuota karena daya beli masyarakat melemah, maka Indonesia harus menghadapi antrean keberangkatan yang mencapai 26–27 tahun, meskipun setiap tahun kuota nasional selalu terpenuhi.

Menurut Muhamad Solihin, Direktur ESQ Tours – Penyelenggara Haji Khusus di bawah PT. Fajrul Ikhsan Wisata, kondisi tersebut menggambarkan dua tantangan yang sama-sama penting:

“Bangladesh menghadapi tantangan ekonomi, sementara Indonesia menghadapi keterbatasan kuota. Pelajarannya: biaya, kebijakan, dan pelayanan harus dikelola seimbang agar semangat berhaji tetap hidup di tengah umat,” ujar Solihin dalam siaran Monopodcast Pagi ESQ Meaningful Journey hari ini.

Ia menambahkan bahwa fenomena global ini menunjukkan perlunya efisiensi biaya dan transparansi pengelolaan Haji, serta pentingnya kerja sama antarnegara Muslim agar kuota dan biaya dapat dikelola secara lebih adil dan proporsional.

Makna dan Pembelajaran


Penurunan biaya Haji oleh Bangladesh memperlihatkan bagaimana kebijakan finansial dan pelayanan dapat memengaruhi partisipasi masyarakat.
Sementara di Indonesia, antusiasme tinggi jemaah perlu diimbangi dengan peningkatan layanan prima, bimbingan makna, dan kesiapan spiritual agar ibadah Haji tidak hanya sah secara syariat, tetapi juga bermakna secara batin.

Melalui program “Meaningful Journey”, ESQ Tours berkomitmen menghadirkan:
1. Pemahaman Fiqih & Hikmah Haji melalui pembinaan intensif,
2. Pelayanan Prima & Monitoring SOP,
3. Fasilitas terbaik yang mendukung kenyamanan tanpa mengabaikan makna spiritual.

“Haji bukan sekadar perjalanan fisik, tapi perjalanan spiritual menuju hati yang murni.
Tugas kami adalah memastikan jemaah berangkat dengan niat yang benar, pelayanan yang tulus, dan pemahaman yang mendalam,” tutup Solihin.

Informasi dan Konsultasi Haji Khusus


Hubungi ESQ Tours – Meaningful Journey
WhatsApp: 0811-4101-0165
Kantor Pusat Informasi Haji ESQ: Jakarta, Bandung, Surabaya, Balikpapan, dan Palembang.

Sumber:
Arab News – “Bangladesh reduces Hajj package fee after failure to fill quota”, 7 Oktober 2025
https://www.arabnews.com/node/2617165/world

Disclaimer:
Tulisan ini bertujuan untuk edukasi publik dan pembinaan jemaah dalam konteks penyelenggaraan Haji global.
Informasi kebijakan resmi Haji Indonesia tetap mengacu pada regulasi Kementerian Agama RI dan lembaga terkait seperti BPKH dan BPIH.

Share