Skip to main content

TEMPAT YANG WAJIB DIKUNJUNGI SAAT LIBURAN KE ACEH

Aceh terletak di ujung utara pulau Sumatera dan merupakan provinsi paling barat di Indonesia dengan Ibu kotanya adalah Banda Aceh. Jumlah penduduk provinsi ini sekitar 4.500.000 jiwa. Aceh dianggap sebagai tempat dimulainya penyebaran Islam di Indonesia dan memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Asia Tenggara. Pada awal abad ke-17, Kesultanan Aceh adalah negara terkaya, terkuat, dan termakmur di kawasan Selat Malaka. Sejarah Aceh diwarnai oleh kebebasan politik dan penolakan keras terhadap kendali orang asing, termasuk bekas penjajah Belanda dan pemerintah Indonesia. Berikut ini tempat yang wajib dikunjungi saat liburan ke Aceh versi ESQ Tours Travel.

masjid-raya-baiturrahman

Berikut ini adalah tempat wisata yang wajib Anda kunjungi jika berlibur ke Aceh diantaranya,

  1. Masjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid Kesultanan Aceh yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam pada tahun 1022 H/1612 M. Bangunan indah dan megah yang mirip dengan Taj Mahal di India ini terletak tepat di jantung Kota Banda Aceh dan menjadi titik pusat dari segala kegiatan di Aceh Darussalam.

  1. Lonceng Cakra Donya

Lonceng Cakra Donya merupakan benda bersejarah yang kini merupakan salah satu koleksi Museum Aceh. Menurut sejarahnya lonceng ini diberikan oleh kerajaan China melalui Laksamana Cheng Ho yang merupakan pelayar tangguh, sebagai ikatan persahabatan antara kerajaan China dengan Kerajaan Aceh.

  1. Makam Sultan Iskandar Muda

Makam Sultan Iskandar Muda Terletak dekat dengan Krueng Daroy, yang bersebelahan dengan Meuligoe Banda Aceh, kediaman resmi Gubernur Nanggroe Aceh Darussalam, dan berdampingan dengan Museum Aceh. Makam ini dahulu sempat dihilangkan jejaknya oleh Belanda waktu sedang berlangsung perang Aceh. Pada 19 Desember 1952 lokasi Makam Sultan Iskandar Muda itu bisa ditemukan kembali, dengan petunjuk yang telah diberikan oleh bekas permaisuri seorang Sultan Aceh bermana Pocut Meurah.

  1. Museum Aceh

Museum Aceh di Banda Aceh diresmikan pada 31 Juli 1915 oleh Gubernur Sipil dan Militer Aceh Jenderal HNA Swart, menempati sebuah Rumoh Aceh (rumah tradisional Aceh) yang semula digunakan sebagai Paviliun Aceh dalam acara Pameran Kolonial (de Koloniale Tentoonsteling) di Semarang yang berlangsung pada 13 Agustus – 15 November 1914. Koleksi yang terdapat di museum Aceh tergolong tiga klasifikasi besar, yaitu koleksi anorganik, organic dan campuran. Serta memiliki diorama sejarah Aceh.

  1. Museum Tsunami Aceh

Museum Tsunami Aceh adalah sebuah museum di Banda Aceh yang dirancang sebagai monumen simbolis untuk bencana gempa bumi dan tsunami Samudra Hindia 2004 sekaligus pusat pendidikan dan tempat perlindungan darurat andai tsunami terjadi lagi. Museum Tsunami Aceh dirancang oleh arsitek asal Bandung, Jawa Barat, Ridwan Kamil. Museum ini merupakan sebuah struktur empat lantai dengan luas 2.500 m² yang dinding lengkungnya ditutupi relief geometris. Di dalamnya, pengunjung masuk melalui lorong sempit dan gelap di antara dua dinding air yang tinggi — untuk menciptakan kembali suasana dan kepanikan saat tsunami.

museum-tsunami-aceh