Skip to main content

Wakaf 1 Juta Al Quran Braille Digital di Menara 165

tours travel

Perkembangan teknologi sejatinya memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia. Dengan kemajuan teknologi, manusia semakin terbantu dalam melakukan berbagai kegiatan termasuk dalam aktifitas keagamaan. Kini dengan bantuan teknologi digital, para penanyandang tuna netra akan lebih mudah menghafal Al Quran dengan dikembangkannya Al Quran Braille Digital.

Al Quran Braille Digital Dilengkapi dengan terjemahan, tafsir, dan fitur yang mempermudah penyandang tuna netra dalam mencari surat-surat dalam Al Quran. Selain itu, secara ukuran, Al Quran Braille Digital juga lebih tipis dari Al Quran Braille biasa sehingga memudahkan untuk dibawa ke manapun.

Untuk makin mempermudah para penyandang tuna netra mendapatkan Al Quran digital tersebut, Syech Ali Jabeer, inovator Al Quran Braille Digital menggandeng ESQ 165, sebuah lembaga yang fokus dalam pembangunan karakter. Keduanya bekerjasama menyebarluaskan Quran digital melalui sebuah gerakan bertajuk, “Waqaf Al Qurqan 1 Million”.

Peluncuran gerakan Waqaf 1 Million Al Quran Braille Digital tersebut ditandai dengan diserahkannya sekitar 150 Al Quran kepada para tuna netra dari Jakarta dan sekitarnya di Menara 165, Jakarta Selatan, Sabtu (05/07).

“Alhamdulillah akhirnya ada pengembangan teknologi untuk Al Quran Braille, sehingga memudahkan saya untuk bisa membaca Al Quran di mana pun. Ini sebuah terobosan yang sudah saya impikan sejak lama,” kata Wijaya, salah satu tuna netra penerima Al Quran Braille asal Pamulang.

Selain dihadiri pejabat pemerintahan, peluncuran pertama di dunia ini dihadiri beberapa duta besar negara sahabat seperti, Oman, Malaysia, Brunai Darussalam, dan Saudi Arabia. Peluncuran ditandai dengan penyerahan Al Quran oleh Duta Besar Kesultanan Oman Sayyid Nazar bin Al Julandi bin Majid Al Said kepada Nassarudin Umar Wakil Menteri Agama Republik Indonesia.

Jabeer berharap program ini bisa mempercepat para penyandang tuna netra untuk belajar dan mempelajari Al Quran. Untuk tahap awal penyebaran waqaf Al Quran digital ini akan dilakukan di Jakarta dan sekitar. “Setelah Jakarta, Pulau Jawa secara keseluruhan. Insya Allah dengan adanya kerjasama dengan ESQ, tahun 2015 program ini sudah bisa dirasakan semua penyandang tuna netra di Indonesia. Sampai saat ini sudah banyak donatur yang menyumbangkan rezekinya untuk terlibat dalam kegiatan ini,” ungkap Jabeer.

Ary Ginanjar, Founder ESQ 165 mengatakan, peluncuran program Waqaf 1 Million Quran ini sejalan ESQ yang bercita-cita membangun masyarakat Indonesia yang berkarakter dan bertakwa. “Saya menyambut baik dan mengajak Forum Komunikasi Alumni (FKA) ESQ untuk mendukung kegiatan Waqaf Al Quran Braille digital ini. Saya harapkan satu alumni minimal bisa mewaqafkan 1 Al Quran,” terang Ary yang ditemui selepas peluncuran.

Harapan ini juga akan menggugah masyarakat lain yang bukan tuna netra untuk membiasakan diri membaca Al Quran. “Bangsa inikan perlu pembangunan karakter. Untuk berkarakter itu harus bertakwa, dan itu bisa dicirikan dengan membaca Al Quran,“ jelas Ary.

Sementara itu Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Nassarudin Umar mengungkapkan aksi waqaf Quran akan mempermudah penyandang cacat belajar Al quran. “ Dengan adanya Al Quran Braile digital ini mereka bisa meningkatkan kemampuan menghafal, bisa menjadi guru mengaji. Selain itu Quran ini juga bisa digunakan buat orang yang bukan tuna netra karena ini dilengkapi tafsir, terjemahannya. Nantinya mereka memiliki kesempatan membawa harum nama Indonesia. Misalnya dalam ajang Musabaqoh Tilawatil Quran tingkat internasional,” kata Nasaruddin

Peresmian Masjid
Di hari yang sama, selepas peluncuran Waqaf Al Quran dilanjutkan dengan peresmian masjid Ar Rohim di Menara 165. Masjid yang berada di lantai paling atas gedung tersebut diresmikan oleh Wakil Menteri Agama Nassarudin Umar bersama beberapa duta besar negara sahabat dari Oman, Brunai Darussalam, Malaysia. Masjid Ar Rohim bisa jadi adalah Masjid Tertinggi di Asia Tenggara karena berada di lantai puncak menara yaitu lantai 27.

Menurut Ary Ginanjar, Masjid tersebut berbeda dengan kebanyakan Masjid di gedung bertingkat lainnya yang biasanya lokasinya ada di lantai bawah. “Kami sediakan tempat untuk Masjid di bagian paling atas, untuk menjadi pengingat bahwa kepentingan Allah Subhanahu Wa Ta’ala harus di atas segalanya,” tegasnya.

ESQ Tours Travel, Umrah Murah Terpercaya.

Leave a Reply