Skip to main content

CERITA DI BALIK JAMARAT, YANG MERUPAKAN TEMPAT JAMAAH HAJI ‘MELEMPAR SETAN’

Haji plus 2018 | daftar haji 2018 | Biaya haji 2018

Umat muslim tentu tak asing dengan tempat bernama Jamarat. Terlebih bagi mereka yang sudah pernah menunaikan ibadah ke Tanah Suci. Jamarat adalah tempat para jamaah haji ” melempar setan” dengan tiga lokasi pilar yang terletak berdekatan satu sama lain dalam garis lurus di Mina. Masing-masing bernama Ula, Wustha dan Aqabah.

Saat ini jembatan Jamarat atau Jumrah sedang terus dikebut pembangunan dan perluasannya oleh Pemerintah Arab Saudi. Hal ini dilakukan lantaran jumlah jamaah yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Dengan diperluasnya jembatan ini akan memungkinkan para jamaah haji untuk melakukan lempar Jumrah dengan mudah dan dengan alur yang aman.

Jembatan Jamarat pertama dibangun pada tahun 1975 untuk memfasilitasi jamaah haji yang akan melempar Jumrah dengan menyediakan dua tingkat. Satu di bawah jembatan dan jembatan lainnya di jembatan itu sendiri. Namun, saat jumlah jamaah haji terus meningkat, jembatan ini tidak mampu lagi menampung. Akibatnya, pemerintah Kerajaan Arab Saudi memutuskan untuk menghancurkannya setelah musim haji tahun 2006. Saat ini pemerintah Saudi telah menggantinya dengan struktur bertingkat baru.

Jembatan Jamarat baru panjangnya sekitar 950 meter dengan lebar 80 meter. Strukturnya terdiri atas 5 tingkat. Masing-masing tingkat setinggi 12 meter. Untuk memudahkan pergerakan para jamaah, jembatan tersebut dilengkapi 12 intu masuk dan 12 pintu keluar. Jamaah yang akan melontar Jumrah didistribusikan di antara keempat penjuru, selain pintu darurat. Ini akan memungkinkan pihak berwenang untuk menampung 300 ribu jamaah haji per jam untuk melontar.